9 Jenis Psikotes Terbaik Untuk Rekrutmen Yang Efektif

15 Nov 2024 09:00 13 Share

Mungkin Anda sering bertanya-tanya, bagaimana cara terbaik untuk menilai apakah seorang calon karyawan cocok dengan posisi yang dibutuhkan di perusahaan Anda? Jenis psikotes apa yang paling tepat untuk mengukur karakter, kecerdasan, dan potensi mereka? 

Di dunia rekrutmen, memilih psikotes yang sesuai bukan hanya membantu dalam memilih kandidat terbaik, tetapi juga memastikan keselarasan dengan budaya perusahaan. Jika Anda dilema menentukan jenis tes psikologi mana yang tepat, artikel ini akan merangkum penjelasannya untuk Anda. Jadi, simak sampai akhir!

Mengapa Psikotes Penting dalam Rekrutmen?

Setiap platform rekrutmen profesional tentu memahami pentingnya psikotes dalam proses seleksi. Psikotes rekrutmen menjadi alat penting untuk menggali potensi dan kepribadian kandidat secara lebih dalam. 

Tapi, apa saja manfaat spesifik yang dapat Anda peroleh dari berbagai jenis psikotes ini? Penerapan psikotes yang tepat dapat membantu perusahaan menghindari turnover yang tinggi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Jenis Psikotes dan Manfaatnya

Berikut ini beberapa macam psikotes yang paling banyak digunakan dalam proses rekrutmen karyawan:

1. Tes Kemampuan Verbal

Jika Anda ingin mengetahui apakah kandidat yang melamar di perusahaan Anda mampu memahami dan berkomunikasi dengan baik, jenis psikotes ini bisa Anda gunakan. Tes kemampuan verbal adalah jenis psikotes yang sering digunakan untuk menilai keterampilan berbahasa calon karyawan. 

Dalam tes ini, kandidat akan menjawab sekitar 40 soal yang mencakup antonim, sinonim, korelasi makna, dan hubungan kata. Tes ini sangat berguna untuk peran yang membutuhkan kemampuan komunikasi yang kuat, seperti sales, pemasaran, atau hubungan masyarakat.

Manfaat:

Melalui tes ini, Anda dapat mengevaluasi seberapa baik seseorang memahami instruksi tertulis atau lisan. Ini juga membantu dalam menilai ketajaman logika berbahasa mereka, yang penting dalam menjaga komunikasi internal maupun eksternal perusahaan.

2. Tes Logika Aritmatika

Mau tahu apakah kandidat Anda bisa menganalisis data dan angka dengan baik? Tes logika aritmatika menjadi pilihan tepat untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menyelesaikan soal berbasis angka. Di sini, Anda akan meminta kandidat untuk menyelesaikan berbagai soal aritmatika dalam waktu yang terbatas.

Biasanya, tes ini ideal untuk posisi yang membutuhkan kemampuan analisis dan ketelitian, seperti. Misalnya, perusahaan Anda membutuhkan karyawan untuk mengisi posisi Data Analyst, tes logika aritmatika akan membantu Anda menilai apakah kandidat tersebut memiliki dalam analisis angka untuk menghasilkan data yang akurat. 

Manfaat:

Tes ini sangat cocok untuk posisi yang membutuhkan ketelitian dan kemampuan analitis, seperti akuntansi atau analisis data. Dengan menilai cara berpikir kandidat dalam situasi penuh tekanan, perusahaan bisa memastikan kandidat memiliki kecermatan dan ketahanan mental yang mumpuni.

3. Tes Wartegg

Tes Wartegg adalah jenis psikotes yang unik, di mana kandidat diminta melengkapi delapan kotak yang berisi pola garis, titik, dan lengkungan. Jenis psikotes ini berfokus pada ekspresi kepribadian dan kreativitas seseorang, memberikan gambaran tentang bagaimana mereka merespons situasi yang ambigu.

Jika Anda ingin untuk membuka lowongan untuk posisi yang menuntut kreativitas dan kestabilan emosional, seperti desain grafis atau content creator, tes Wartegg akan sangat tepat untuk digunakan. 

Manfaat:

Bagi perusahaan yang mengutamakan kepribadian, tes ini sangat bermanfaat. Pasalnya, tes Wartegg memberi gambaran yang lebih mendalam tentang kreativitas, pola pikir, serta kestabilan emosional kandidat.

4. Tes Koran (Pauli/Kraepelin)

Apakah kandidat Anda cukup teliti dan tahan terhadap tekanan? Untuk mengetahuinya, tes Koran atau juga dikenal sebagai Pauli atau Kraepelin Test sangat cocok untuk diterapkan. Ini adalah jenis psikotes yang dirancang untuk mengukur daya tahan dan konsentrasi seseorang. Dalam tes ini, kandidat akan diminta menjumlahkan angka dari 0 hingga 9 secara vertikal.

Manfaat:

Tes ini sangat cocok untuk posisi yang membutuhkan ketekunan, ketahanan, dan stabilitas emosional tinggi, seperti akuntansi atau profesi di bidang hukum. Dengan tes ini, perusahaan bisa lebih yakin bahwa kandidat mampu bekerja dalam situasi yang menuntut konsentrasi dan ketelitian tinggi.

5. Tes Logika Penalaran

Tes logika penalaran, atau logika deret gambar, menantang kandidat untuk mengidentifikasi pola dan melengkapi deretan gambar. Jenis tes psikologi ini cocok untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berpikir logis dan mengambil keputusan cepat.

Manfaat:

Untuk posisi yang membutuhkan keterampilan berpikir kritis, seperti manajemen proyek atau analisis bisnis, tes ini sangat berguna. Kemampuan berpikir logis sangat penting untuk menyelesaikan masalah yang kompleks dan berstruktur.

6. Psikotes Spasial

Jika Anda penasaran, dapatkah kandidat Anda memahami bangun ruang dengan baik, maka Anda bisa menggunakan psikotes spasial. Jenis psikotes ini kerap diaplikasikan oleh platform rekrutmen profesional untuk menguji kemampuan kandidat dalam menganalisis dan memahami bentuk tiga dimensi. 

Dalam tes ini, kandidat harus memilih jawaban yang benar dari beberapa pilihan yang mewakili rotasi atau bentuk bangun ruang.

Manfaat:

Tes ini cocok untuk menguji kandidat yang melamar di posisi yang berhubungan dengan desain, teknik, atau arsitektur. Sebab, psikotes spasial membantu perusahaan dalam menilai kemampuan kandidat dalam memvisualisasikan struktur dan perancangan.

7. DiSC Personality Test

Ingin mengetahui tipe kepribadian kandidat Anda? Jika iya, silahkan gunakan DiSC Personality Test. Ini adalah jenis psikotes yang populer untuk menilai perilaku dan kepribadian seseorang. Tes ini membagi tipe kepribadian menjadi empat kategori utama: Dominance, Influence, Steadiness, dan Conscientiousness.

Manfaat:

Tes ini sangat berguna untuk memahami bagaimana kandidat akan berinteraksi dalam tim. Mengetahui tipe kepribadian mereka membantu dalam menentukan cara mereka menghadapi tantangan, berkomunikasi, dan beradaptasi dalam lingkungan kerja.

8. Tes Army Alpha Intelegence

Bagi Anda yang mencari psikotes untuk menguji ketahanan mental kandidat, tes Army Alpha Intelegence bisa menjadi pilihan yang bagus. Tes Army Alpha Intelegence adalah jenis psikotes yang dirancang untuk mengukur ketahanan mental dan konsentrasi karena menuntut daya ingat yang tinggi.

Manfaat:

Tes ini sangat berguna dalam menilai kandidat untuk posisi yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan ketangguhan, seperti pilot. Melalui tes ini, Anda bisa mendapatkan memberikan gambaran tentang kemampuan seseorang dalam mempertahankan fokus dalam waktu yang lama.

9. Tes Silogisme

Psikotes ini menguji kemampuan berpikir deduktif, di mana kandidat dihadapkan pada serangkaian pernyataan yang harus disimpulkan secara logis. Tes silogisme biasanya digunakan untuk menilai seberapa baik seseorang bisa menganalisis dan menarik kesimpulan yang valid.

Manfaat:

Tes silogisme akan sangat cocok untuk menilai posisi yang membutuhkan analisis mendalam, seperti riset dan strategi. Dengan tes ini, perusahaan bisa menilai kemampuan berpikir kritis dan logis kandidat.

Bagaimana Memilih Psikotes yang Tepat dalam Proses Rekrutmen?

Nah, sekarang Anda sudah tahu bahwa psikotes itu ada banyak jenisnya. Setelah mengetahuinya, kemungkinan besar Anda akan bertanya-tanya, “Dari sekian banyak jenis psikotes, mana yang paling cocok untuk kebutuhan rekrutmen saya?”

Dalam memilih psikotes yang tepat, pertimbangkan karakteristik pekerjaan yang ingin diisi. Jika Anda membutuhkan kandidat dengan keterampilan komunikasi yang baik, tes kemampuan verbal bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda mencari seseorang yang cerdas dalam angka, tes logika aritmatika atau tes koran mungkin bisa menjadi pilihan psikotes yang sesuai.

Dengan platform rekrutmen terintegrasi dan profesional seperti Rekrutiva, Anda bisa mendapatkan akses ke berbagai jenis psikotes yang terintegrasi langsung dalam proses rekrutmen digital. Tampilan interface yang mudah digunakan, serta keleluasaan mengatur jadwal psikotes dan tes di dalamnya, akan membuat proses rekrutmen lebih terarah.