Pahami Financial Distress Perusahaan Sebelum Memasuki Masa Resesi
Pahami Financial Distress Perusahaan Sebelum Memasuki Masa Resesi

12 Sept 2024 09:22 88 Share

Setiap bisnis pasti mengalami pasang surut kinerja, termasuk dalam hal financial. Kesulitan keuangan adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan keadaan berkurangnya kemampuan untuk melakukan. Jika sumbernya tidak segera dihilangkan, krisis keuangan atau financial distress bisa berujung pada kebangkrutan. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjutnya.

Baca juga: Isu Resesi 2023, Simak Tips Pengelolaan HR Hadapi Resesi

Apa Itu Financial Distress?

Financial distress adalah suatu kondisi dimana kinerja keuangan perusahaan memburuk secara terus-menerus selama periode waktu tertentu. Kesulitan keuangan ini menjadi salah satu alasan paling umum bagi kebangkrutan perusahaan. Tidak seperti penurunan laba biasa, kerugian karena financial distress bisa begitu besar sehingga mempengaruhi kelancaran bisnis.

Objectives of Financial Reporting – Accounting

Penyebab Financial Distress

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan financial distress di sebuah perusahaan, diantaranya adalah:

1. Masalah pada Arus Kas

Pengaruh kas bermasalah terhadap kesulitan keuangan sangat besar. Jika keuangan perusahaan Anda menunjukkan arus kas yang tidak lancar, perusahaan Anda terancam mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek. Arus kas lancar di sini berarti lancarnya utang piutang, pengadaan bahan baku berdasarkan kebutuhan, dll.

2. Besarnya Jumlah Utang

Jumlah utang terlalu besar bisa menjadi penyebab financial distress. Saat perusahaan tidak bisa membayar utang tersebut, mereka kemungkinan mengalami penyitaan aset oleh kreditur. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan tetap harus menutupi kekurangan biaya tagihan.

3. Kerugian yang Bertumpuk

Kerugian adalah hal yang biasa di dalam bisnis. Namun, jika bisnis mengalami kerugian bisnis selama bertahun-tahun dan terakumulasi, keuangan perusahaan akan mengalami krisis. Kerugian bertumpuk dan tidak ada lagi sumber pemasukan bagi perusahaan. Cepat atau lambat, perusahaan akan bangkrut.

4. Struktur Modal Beresiko Besar

Selain arus kas, pengaruh struktur modal yang dijalankan oleh perusahaan berpengaruh terhadap kesulitan keuangan. Faktor ini sangat penting terutama dalam jangka panjang. Jika perusahaan Anda terlalu banyak menggunakan liabilitas (dana utang) untuk modal, perusahaan Anda terancam bangkrut dan dipailitkan.

5. Perencanaan yang Lemah

Penyebab fatal lainnya perencanaan bisnis yang buruk, baik itu dari sisi pemasaran, produksi, distribusi, atau pembiayaan. Jika operasi perusahaan Anda tidak direncanakan dengan baik dan hati-hati (terutama dalam hal anggaran), perusahaan berpotensi menghadapi kesulitan keuangan.

Cara Mencegah

Agar bisnis tidak berada pada ambang kesulitan keuangan, perusahaan bisa mengupayakan cara mencegah financial distress sebagai berikut:

  1. Fokus pada likuiditas bisnis. Fokuslah untuk memperlancar arus kas serta cadangan kas.
  2. Menetapkan batas pemberian utang dagang.
  3. Menjaga keseimbangan neraca pembayaran.
  4. Buat strategi untuk menghadapi masa terburuk.
  5. Menyiapkan asuransi untuk berjaga-jaga.

Itulah seputar financial distress perusahaan. Salah satu cara untuk bertahan dari krisis keuangan ini adalah memiliki karyawan yang berkualitas. Cari karyawan berkualitas dengan etos kerja tinggi hanya di Rekrutiva. Fitur screening kandidatnya lengkap dan tentunya gratis.